Komponen
Rem Cakram dan Rem Tromol Beserta Fungsinya, dan Cara Kerja
Nama:
Akhmad Zulfahri
PROGRAM
KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN
SMK
NEGERI 1 MURUNG PUDAK
TANJUNG
REM
CAKRAM
A. Komponen Rem Cakram dan Fungsinya
1. Piringan cakram
Komponen
rem cakram yang pertama adalah piringan cakram. Komponen ini terbuat dari besi
tuang yang dapat menahan panas dari gesekan akibat proses pengeraman dan tahan
terhadap korosi. Piringan cakram merupakan koponen yang secara langsung
menghasilkan proses pengereman dengan terjadinya gesekan antara piringan cakram
tersebut dengan kampas rem.
2. Master Rem’
Master
rem merupakan komponen yang paling penting dari rem cakram yaitu berfungsi
sebagai penekan minyak rem. Hal tersebut dikarenakan sistem kerja dari rem cakram
adalah tekanan dari minyak rem terhadap kaliper rem.
Terdapat beberapa bagian yang menempel pada master rem, yaitu bak penampung minyak rem, handle rem sebagai penekan piston, dan pegas untuk memantulkan kembali handle rem agar kembali ke posisi semula.
Terdapat beberapa bagian yang menempel pada master rem, yaitu bak penampung minyak rem, handle rem sebagai penekan piston, dan pegas untuk memantulkan kembali handle rem agar kembali ke posisi semula.
3. Piston
Piston
pada rem cakram berfungsi sebagai pembuka dan penutup lubang aliran minyak rem
pada bak penampungan untuk menekan minyak rem ke arah kaliper.
4. Selang rem
Selang
rem berfungsi sebagai alat penyalur dari minyak rem yang telah ditekan oleh
piston ke kaliper rem.
5. Kaliper rem
Pada
kaliper rem juga terdapat piston atau penekan yang berfungsi untuk menekan
kampas rem. Jumlah piston atau penekan dalam kaliper rem beragam, ada yang
hanya satu piston dan ada juga yang terdiri atas dua atau tiga piston dalam
kaliper rem.
6. Kampas rem
Kampas
rem biasanya terbuat dari dari campuran asbes yang dapat menghasilkan gesekan
dan mencengkram kuat piringan rem. Di dalam kampas rem terdapat garis-garis
yang berfungsi untuk mengurangi panas akibat gesekan.
B.
Cara Kerja Rem Cakram
Cara
kerja rem cakram adalah pada saat anda menginjak pedal rem, maka piston pada
master rem akan tertekan dan terdorong ke depan. Hal tersebut memberikan
tekanan pada minyak rem dan diteruskan melalui selang rem ke piston yang menyebabkan
kampas rem terdorong, sehingga kampas rem tersebut mencengkram piringan cakram.
Hal
tersebutlah yang menyebabkan terjadinya pengereman sehingga laju kendaraan
semakin lambat dan berhenti.
Kemudian, pada saat anda melepaskan pedal rem akan menyebabkan adanya peregangan sehingga tidak adanya gesekan antara kampas rem dan piringan cakram. Oleh karena itu rem bebas dan tidak terjadi pengereman.
Kemudian, pada saat anda melepaskan pedal rem akan menyebabkan adanya peregangan sehingga tidak adanya gesekan antara kampas rem dan piringan cakram. Oleh karena itu rem bebas dan tidak terjadi pengereman.
REM TROMOL
A.
Komponen Rem Tromol dan Fungsinya
1. Kanvas dan Sepatu Rem
Kanvas
rem merupakan komponen dari rem tromol yang terpasang mengelilingi sepatu rem.
Kanvas dan sepatu rem ini berfungsi untuk menekan putaran tromol rem saat
kendaraan anda diberhentikan.
2. Tromol rem
Tromol
atau drum rem merupakan bagian yang terpenting dalam rem tromol. Fungsi dari
komponen yang satu ini adalah sebagai alat penahan putaran pada saat proses
pengereman terjadi.
3. Silinder Roda
Silinder
roda memiliki bagian-bagian yang terdiri atas bodi dan piston. Komponen yang
satu ini berfungsi sebagai alat yang menekan sepatu rem ke tromol rem. Jumlah
piston atau penekan pada silinder roda beragam, yaitu ada yang mnggunakan satu
atau dua piston bergantung pada konstruksinya.
4. Per Pengembali
Dalam
rem tromol terdapat per pengembali. Tugas dari komponen tersebut adalah untuk
mengembalikan piston dan kanvas rem pada posisi semula setelah terjadinya
proses pengereman.
B.
Cara Kerja Rem Tromol
1. Saat Proses Pengereman
Pada
saat tuas rem ditarik atau pedal rem diinjak, maka akan terjadi pergerakan pada
komponen-komponen rem tromol, yaitu terjadinya gesekan antara tromol dan kanvas
rem. Piston akan menekan pada kanvas rem dan menyebabkan adanya gaya gesekan
yang kuat sehingga mampu menghentikan putaran atau gerakan tromol. Pada saat
pengereman per pengembali juga meregang dengan maksimal.
2. Setelah Proses Pengereman
Pada
saat tuas atau pedal rem dilepaskan pada posisi semula, maka per pengembali
akan mengembalikan kanvas pada posisi semula sehingga tidak ada gesekan yang
terjadi antara kanvas dan tromol rem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar